Sejarah Desa
Beberapa keterangan tokoh masyarakat yang ditentukan di Desa Bojasari menceritakan asal mula Desa Bojasari pada tahun 1924, dimana terdapat beberapa dusun yang pada waktu itu masih berdiri sendir-sendiri. adapun dusun tersebut adalah Kentengsari, Siyono, Trajon, Kersan, Kunci dan Bongkotan. Namun berbagai hal atau pertimbangan maka dari pemangku dusun atau yang waktu itu menjadi lurah di masing-masing dusun sepakat untuk menggabungkan seluruh dusun menjadi satu Desa, namun untuk menjadi satu Desa harus ada kesamaan pendapat yaitu, penggabungan dusun didalam satu Desa harus memuat atau memasukan semua nama dusuntersebut, dengan kemauan bersama para tokoh yang ada mereka mulai membahas untuk nama penggabungan dusun-dusun tersebut. Karena dipandang oleh semua pihak, Dusun Bongkotan merupakan Dusun tertua dan pada waktu itu mereka yang mempunyai ide maka diberi ruang untuk mengawali pemberian nama desa tersebut. mengingat Dusun Bongkotan berawalan kota “BO” maka nama depan Desa menggunakan awalan “BO”, danmengingat itu sebuah penggabungan maka dari Dusun Trajon mengusulkan “JO” yang diambil dari kata TraJOn. dilanjut dengan Dusun Kersan yang ikut andil memasukan nma “SA” yang diambil dari kata KerSAn, dan yang terakhir adalah Dusun Siyono dan Dusun Kenteng, kedua dusun tersebut bersepakat untuk memberi nama “RI”, setelah dicermati dan melalui berbagai pertimbangan maka jadilah sebuah nama Desa yaitu “BOJOSARI” yang berarti adalah perjodohan atau penggabungan dari enam dusun tersebut, dengan kemajuan perkembangan zaman dipandang dan dirasakan kurang bagus maka pada tahun 1988 nama “BOJOSARI” diubah oleh Kepala Desa Abdul Kodir menjadi “BOJASARI” sampai saat ini.